Minggu, 02 Maret 2014

Salah Perlakukan Sampah


Sampah dibuang ke sungai
Kajian tentang cara penanganan sampah, yang muncul dalam benak kita selalu soal penyediaan TPS (Tempat Pembuangan Sementara) dan TPA (Tempat Pembuangan Akhir), pemisahan sampah organik dengan yang non-organik, usaha daur ulang sampah, ketersediaan fasilitas, tenaga kebersihan, dan pelayanan pengumpulan sampah yang memadai, juga imbauan kepada masyarakat untuk membuang sampah pada tempatnya. Namun begitu persoalan sampah yang tak berujung tersebut justru diklaim seolah dalam lingkaran setan.
Seringnya Pemerintah yang dituding lamban menangani atau masyarakat yang tidak  memandang serius persoalan sampah ini.
Tanpa disadari bahwa “tersangka” dan penyebab langsung masalah sampah adalah manusianya. Belum muncul kesadaran tentang sampah secara komprehensif berikut dampaknya bagi manusia. Untuk makin memahami beberapa kesalahan kesalahan itu, berikut beberapa point yang perlu diketahui :  
Sampah dibuang tepi jalan umum

1. Sedikit orang yang menyadari bahwa sampah bisa menjadi penyebab penyakit. Potensi yang dibawa sampah akan berakibat gangguan kesehatan seperti : diare,  kolera,  tifus  yang tersebar  secara cepat  karena  virus  yang  berasal  dari  sampah . Penyakit demam berdarah  (haemorhagic  fever)  dapat  juga  meningkat  dengan  cepat  di  daerah  yang  pengelolaan  sampahnya  kurang  memadai.   Penyakit  jamur  dapat  juga  menyebar  (misalnya  jamur  kulit) termasuk   Penyakit  yang  dapat  menyebar  melalui  rantai  makanan.    
2.    Sedikit orang yang menyadari bahwa sampah bisa menjadi peluang usaha yang menjanjikan , hal ini mengacu prinsip Recycle (R3) yang berarti mendaur ulang suatu bahan yang sudah tidak berguna (sampah) menjadi bahan lain dengan meningkat nilainya setelah melalui proses pengolahan. Pada saat ini fungsi dan peran recycle beralih menjadi transaksi, dimana masyarakat lebih cenderung menjual sampah kepada tukang rosok yang dirasa bisa mendapatkan keuntungan secara langsung.
Saampah lingkungan pemukiman
3.  Umumnya orang jarang mempertimbangkan dampak sampah terhadap lingkungan sosial. Pengelolaan  sampah  yang  kurang  baik  akan  membentuk  lingkungan  yang  kurang menyenangkan  bagi  masyarakat:  bau  yang  tidak  sedap  dan  pemandangan  yang  buruk  karena  sampah  bertebaran  dimana - mana.
4. Sampah memberikan  dampak  negatif  terhadap  kepariwisataan suatu daerah.
5.  Pengelolaan  sampah  yang  tidak  memadai  menyebabkan  rendahnya  tingkat  kesehatan masyarakat.  Hal  penting  di  sini  adalah  meningkatnya  pembiayaan  secara  langsung  (untuk mengobati  orang  sakit)  dan  pembiayaan  secara  tidak  langsung  (tidak  masuk  kerja,  rendahnya  produktivitas).
6.     Pembuangan  sampah  padat  ke  badan  air  dapat  menyebabkan  banjir  dan  akan  memberikan  dampak  bagi  fasilitas  pelayanan  umum  seperti  jalan,  jembatan,  drainase,  dan  lain - lain.
7.  Infrastruktur  lain  dapat  juga  dipengaruhi  oleh  pengelolaan  sampah  yang  tidak  memadai, seperti  tingginya  biaya  yang  diperlukan  untuk  pengolahan  air.  Jika  sarana  penampungan  sampah  kurang  atau  tidak  efisien,  orang  akan  cenderung  membuang  sampahnya  di  jalan. Hal  ini  mengakibatkan  jalan  perlu  lebih  sering  dibersihkan  dan  diperbaiki.