Selasa, 31 Desember 2013

Gerakan Bersih Sungai Pamotan


Apel Peserta GBSP
Gerakan Bersih Sungai Pamotan  boleh jadi adalah nama kamuflase kegiatan Bhakti Masyarakat Pamotan dalam bentuk kerja bakti sepanjang sungai di Pamotan. Kegiatan ini berhasil dan sukses terselenggara pada tanggal 22 desember  2013. Moment ini sendiri semula sempat menjadi polemic di masyarakat, terutama begitu diflour issue kegiatannnya di Media Sosial Facebook Reppala Pamotan, Grup Pamotan- Rembang, dan Blog muncul berbagai spekulasi berkait dengan issue politik. Maklum tahun ini terhitung tahun politik sehingga opini public selalalu mengkaitkan apa saja dengan persoalan politik.
Terlepas dari opini masyarakat Pamotan dengan issue Politik,

Senin, 18 November 2013

Apa kabar sungai itu sekarang?

Peta Sungai Pamotan
(Kiriman Yogas Ardiansyah)
Malam itu, 13-11-13, Pamotan ramai dan hangat. Ramai, karena desa yang biasanya tenang ini sedang berhajat memilih kepala desa baru. Hangat, karena calon pemenang masih belum bisa diketahui sampai dengan selepas maghrib. Entah apa yang akan terjadi selanjutnya, rasanya itu bukan concern Reppala.

Kamis, 14 November 2013

Jadilah Pendaki Gunung Yang Bijaksana

Jadilah pendaki gunung yang bijaksana dalam berperilaku terhadap alam dan sesama. Sebuah hal yang sulit kita temui pada era sekarang ini, karena terlampau banyak pendaki gunung yang berkegiatan di alam terbuka karena hanya ingin di anggap pecinta alam. Hanya itu saja? Nama itu saja?

Pecinta alam atau siapa saja

Info Gres : Kompetisi Musik JAZZ-HIJAU WALHI



Mampukah kita mencipta sebuah lagu, dengan menghayati dan meresapi keindahan Nusantara kita? Hutan hijau dimana-mana dengan ekosistem yang kehidupannya terjaga dengan baik yang hidup diatasnya. Hidup yang sehat dan segar, diatas tanah subur yang terpelihara dengan baik.
Terpelihara dengan baik,  bukan karena semata-mata kepedulian pemerintah. Karena nantinya, bakalan ada unsur-unsur politis yang dapat membayangi segenap keputusan atas kekayaan alam kita. Aha, tapi terpelihara karena kita adalah warga masyarakat yang peduli dengan sungguh-sungguh. Kepengen hidup bersahabat dengan alam sekitar kita,

Jumat, 08 November 2013

• Asia Pulp and Paper: Dari konfrontasi ke Kerjasama

Blog ditulis oleh Bustar Maitar - 29 Oktober, 2013 di 11:05 komentar
Saya biasanya tidak ingin berbicara terlalu cepat, namun rasanya risiko bahwa Asia Pulp and Paper (APP) akan mengingkari janji nol deforestasinya semakin berkurang setiap bulan. Mengingkari janji yang diikrarkan secara meluas kepada pembelinya dapat merupakan bunuh diri secara komersial.

Sekarang adalah saat yang bagus bagi kami untuk mengeluarkan laporan perkembangan, yakni menyoroti apa saja yang sudah dilakukan secara baik oleh APP dan di mana masih kurang dan perlu ditingkatkan. Salinan laporan ini telah disampaikan ke APP akhir pekan lalu.

Rabu, 06 November 2013

Izin Untuk Memusnahkan

Bagaimana deforestasi dari perkebunan kelapa sawit mendorong harimau Sumatera menuju kepunahan.
Pada halaman ini
Laporan - 22 Oktober, 2013
Saat ini hanya sekitar 400 ekor harimau diperkirakan tersisa di hutan-hutan hujan Sumatra – yang berkurang secara pesat – seperempat juta hektar tiap tahunnya. Ekspansi perkebunan kelapa sawit dan kayu pulp/HTI (Hutan Tanaman Industri) adalah penyebab hampir dua pertiga kerusakan habitat harimau dalam kurun waktu antara 2009 sampai 2011, periode paling akhir dimana data resmi pemerintah Indonesia tersedia. Kerusakan semacam ini memfragmentasi wilayah besar hutan ruang hidup harimau untuk berburu.

Kamis, 03 Oktober 2013

Refleksi Pengalaman Menjadi Anggota Reppala



Ada banyak hal yang bisa dipelajari dalam Reppala, termasuk hal-hal yang sama sekali tidak ada dalam organisasi pencinta alam lainnya. Di Rembang, sebagai daerah yang termasuk miskin dan agak ndesa di propinsi Jawa Tengah, memang banyak organisasi pencinta alam. Di setiap kecamatan atau bahkan setiap SMA, bisa jadi ada organisasi pencinta alam-nya. Namun sebagian besar masih mengidentikkan pencinta alam dengan naik gunung, berpetualang di alam terbuka dan kegiatan mblarak-mblarak sejenis lainnya. Hanya sedikit beberapa diantaranya yang ter-educated dengan misalnya pemahaman tentang konservasi sumber daya alam, kesehatan reproduksi remaja dan keluarga berencana, administrasi dan jurnalistik, atau hal-hal teknis yang sangat “canggih”, misalnya mountainering sekaligus praktek beragam metodenya, speleologi, atau survival. Atau, kalau ada yang berminat, bisa juga belajar bikin orang yang suka buang air sembarangan menjadi mules semalaman. Bahkan bisa juga menangkap “tuyul”. Yang pernah belajar hal terakhir ini jangan tertawa. Atau anda bahkan pernah menjadi tuyulnya?

Laut Indonesia dalam Krisis (Kiriman Greenpeace)


Kekayaan  Laut Indonesia


Dengan 17.504 pulau, Indonesia adalah negara kepulauan  terbesar  di dunia1. Garis pantainya mencapai 95.181 kilometer persegi, terpanjang di dunia  setelah  Kanada, Amerika Serikat dan Rusia. Enam puluh  lima persen  dari total  467 kabupaten/kota yang ada di Indonesia berada di pesisir2. Pada 2010 populasi penduduk Indonesia mencapai  lebih dari 237 juta orang3, dimana   lebih   dari  80%  hidup   di  kawasan pesisir4.
Kepulauan      Indonesia       terbentang        antara terumbu karang di Indonesia mencapai  50.875   kilometer  persegi5, atau  sekitar 18% dari total kawasan   terumbu  karang   dunia.   Sebagian besar  terumbu karang  ini berlokasi di bagian timur Indonesia, di wilayah yang lazim disebut segitiga karang (coral triangle).

Minggu, 24 Maret 2013

Catatan Tersesat di Gunung


Kisah/ pengalaman pendaki tersesat di gunung sudah demikian banyak diceritakan dan diekspose berbagai media.  Kisah/ pengalaman itu umumnya berupa catatan dari pengalaman pribadi para pendaki dan catatan yang dilakukan para jurnalis sebagai sharing pengalaman bagi para pendaki. Sekalipun begitu, kasus pendaki tersesat di gunung bahkan  ditemukan meninggal masih juga ditemui.
Kasus pendakian yang menelan korban seringkali disangkut pautkan dengan mitos/ misteri gunung dan soal keberuntungan saja.

Kamis, 07 Maret 2013

Registrasi Klub Panjat Tebing Rembang


Menjawab trend pembinaan olah raga,  2013 ini KONI kab. Rembang  memberikan support yang kuat bagi  pembinaan prestasi atlet .  Khusus untuk  cabor panjat tebing  juga ikut merasakan iklim yang bersahabat itu bagi tumbuh dan berkembangnya cabang yang sarat dengan andrenalin ini.  Beberapa catatan dan bentuk perhatian terhadap cabang panjat tebing di akhir 2012 diwujudkan dengan pembangunan Wall Climbing yang diposisikan di pelataran Stadion Rembang. Secara bersamaan pula KONI menghibahkan peralatan pendukung bagi kegiatan atlet panjat tebing berupa tambahan tali karnmantel, sepatu panjat, , seat harness, gri gri, carabiner, figure of eight, webbing roll, chalk bag, dan handgrip.

Selasa, 12 Februari 2013

Keunikan Persaudaraan Di Reppala


Merujuk pesan Bung Karno yang kondang dengan JAS MERAH (jangan lupakan sejarah), maka pesan itu masih berlaku di REPPALA. Apalagi di tahun 2013 ini Reppala sudah berulangtahun ke 26 yang sempat ditandai dengan pelantikan anggota baru tepat 23 desember 2012. Mestinya diusia yang ke 26 itu Reppala makin dewasa , diibarat orang  saja di usia itu malah sudah direkomendasikan menikah bahkan punya anak segala. Tapi apa disadari seluruh anggota Reppala yang dari tahun ke tahun bertambah kian banyak ternyata masih ada yang tidak kenal satu sama lain, apalagi antar angkatan hampir dipastikan tidak kenal satu sama lain.