Selasa, 13 Desember 2011

Labib Gagal ke Kejurnas Panjat Tebing Kelompok Umur 2011


Pasca Kejurda Panjat Tebing Kelompok umur tahun 2011 tanggal 17 – 20 Nopember 2011 lalu menuai banyak hikmah khususnya berkait dengan pembinaan prestasi atlet. Sebagaimana diberitakan sebelumnya bahwa Pengcab FPTI Rembang yang hanya mengirim 5 atlet, ternyata mampu berbuat lebih, ketimbang diposisikan sebagai tim underdog pada event tersebut. Dari event itu pula sempat melambungkan nama Ahmad Labib, pemanjat cilik dari Reppala yang bisa menggondol 1 perak untuk nomor Speed Spider Kid C dan 1 perunggu pada nomor lead d Spider Kid C. 
Event ini sedianya menjadi ticket yang mengantarkan pemanjat cilik ini untuk event yang lebih bergengsi yaitu di Kejurnas Panjat Tebing Kelompok umur 2011. Turnamen yang merupakan moment tertinggi untuk pemanjat dinding di Indonesia tersebut bakal digelar tanggal 15 – 18 Desember 2011 di Gelanggang Mahasiswa Soemantri Brojonegoro, Jl. HR Rasuna Said, Jakarta.
Konfirmasi dari Anjasmara Adhi Kusuma selaku Manager Team Pengda FPTI Jawa Tengah juga menyebut bahwa kuota atlet yang mewakili Jawa Tengah pada Kejurnas tersebut adalah atlet yang memenangi seri Kejurda Kelompok umur pada peringkat 1 dan 2 untuk semua nomor pada Kejurda Kelompok Umur Pengda FPTI Jateng 2011, kecuali bagi atlet yang secara bersamaan sudah masuk dalam daftar atlet Pra PON  Jateng. Termasuk Ahmad Labib dari Pengcab FPTI Rembang, mestinya cukup berbangga bisa terjun dalam event bertaraf nasional. Hanya sayangnya keberangkatan Labib, terpaksa harus batal karena beberapa kendala teknis, yaitu tidak adanya ijin/ permit dari orang tua yang karena berbagai alasan. Kepastian batalnya keberangkatan Ahmad Labib sendiri dikonfirmasi dari Dwi Martopo selaku Ketua Pengcab FPTI Rembang, membenarkan dan sudah dikomunikasikan dengan Pengda FPTI Jateng.
Gagalnya Labib sebagai satu satunya atlet dari Kabupaten Rembang pada event besar di Jakarta itu sungguh sangat disayangkan. Kesempatan mengukir prestasi dan membuat nama harum daerah menjadi kandas, paling tidak demikian yang disampaikan Anang Prianto, pemandu bakat atlet panjat tebing dari Rembang. Selain dari itu keprihatinan menjadi makin kuat, di tengah sedang semangatnya penggalakan prestasi dan pembinaan generasi muda menjadi mentah seakan tidak pernah diupayakan.Kedepan mungkin perlu dipilihkan pendekatan yang lebih bersifat persuasif dalam pembinaan prestasi sebagai counter terhadap rumor yang masih berkembang di masyarakat, bahwa olah raga untuk anak tidak lebih dari sekedar pengisi waktu luang saja. Sementara dalam UU No. 3 Tahun 2005 tentang Sistem Kelolahragaan Nasional dengan tegas menyebut Kewajiban Masyarakat khususnya para orang tua wajib mengarahkan, membimbing, membantu dan mengawasi serta memperoleh informasi tentang perkembangan keolahragaan anaknya. Orang tua berkewajiban memberikan dorongan kepada anaknya untuk aktif berpartisipasi dalam olah raga. 

2 komentar:

Unknown mengatakan...

saya sbagai kluarga jg mintak maaf,,,
emang benar pihak kluarga tidak mengijin kan m,labib untuk melanjut kan perlombaan d jakarta waktu itu,,
dan namanx orang tua jg pasti ada rasa khawatir ,soalnx dr pihak kluarga tidak ada yg boleh untuk ikut mendampingi saudara m,labib...
pa lg m,labib itu jg msih anak2,ortu takut akan kesehatanya,
pa lagi waktu pulang dr perlombaan dr smarang.m,labib mengalami drop beberapa hari,dan tu lah alasan kluarga tdak stuju,,..

trimakasi

reppala pamotan mengatakan...

Tidak ada kata terlambat untuk berprestasi, untuk Labib juga tidak ada kata terlambat. Mari dimulai babak lagi, siapa tahu Labib masih ada luck sehingga mampu berprestasi...... lebih baik lagi. Jujur saja , kami berharap akan ada atlet go internasional yang berasal dari Rembang.