Selasa, 09 Oktober 2012

LDK SMP Negeri 2 Lasem dengan metode outdoor


Kegiatan Latihan Dasar Kepemimpinan dilaksanakan di luar lingkungan Sekolah (outdoor) kembali lagi diulang oleh SMP Negeri 2 Lasem. Kegiatan disetting untuk 3 hari 2 malam efektif 14- 16 september 2012 yang melibatkan Instruktur Reppala sebagai Tim Teknis. Kegiatan Latihan Dasar Kepemimpinan yang dikemas dalam bentuk flying camp itu merupakan kali kedua setelah sebelumnya pernah diselenggarakan dengan bekerja sama dengan REPPALA di tahun 2009. Peserta kegiatan adalah siswa-siswi yang direkomendasikan untuk menjadi Pengurus OSIS SMP Negeri 2 Lasem Periode 2012 - 2013 itu ada sebanyak 46 anak yang semuanya cukup antusias mengikuti seluruh kegiatan.

Selasa, 21 Februari 2012

100 % INDONESIA, Untuk Melindungi Keindahan Hutan Nusantara (Kiriman dari Green Peace Indonesia)

 
Hutan adalah ekosistem yang sangat kaya. Sebanyak delapan persen permukaan bumi ditutupi oleh keberadaan hutan, hunian bagi 2/3 dari seluruh spesies tumbuhan dan binatang yang ada di dunia. Bahkan jutaan manusia bergantung kepada hutan untuk sumber makanan, air, obat-obatan dan kebutuhan dasar lainnya. Keberadaan hutan juga sangat penting untuk menjaga kestabilan iklim global, dan pola cuaca agar bumi ini tetap menyokong kehidupan yang layak bagi umat manusia. 

Senin, 23 Januari 2012

Dulu, Hari ini dan Besok

Saya sedang rindu pulang ke Pamotan, tetapi tidak bisa pulang karena situasi belum memungkinkan. Lalu entah mengapa, tiba-tiba saya putuskan untuk mencari aktivitas yang berhubungan dengan Pamotan. Lantas segera terbersit untuk mengakses grup ini, yang paling tidak bisa nambani kangen saya pada Pertanian dengan sawah yang luas membentang, pada bukit Dolampeng yang kering kerontang, pada deretan hutan jati dengan angin semilirnya, pada basecamp Reppala yang telah melahirkan dan menghidupi begitu banyak masa muda anak-anak mBedog, Pancur, nJumput, dan Pamotan sendiri, dan seluruh kabupaten Rembang…

Dulu, pikir saya, yang namanya Pencinta Alam itu ya kegiatannya begitu-begitu saja. Naik gunung, kumpul bareng dan korea-koreanan. Intinya pokoknya naik gunung. Bukan pencinta alam kalau tidak naik gunung (padahal banyak yang naik gunung bukan mencintai alam, justru menyakiti alam : dengan membuang sampah di gunung, membakar belukar, mbedil-i manuk…). Jadi, begitu terkejut dan excited-nya saya, ketika disodori

Minggu, 08 Januari 2012

Kode Etik Pemanjat

1.  Menghormati adat istiadat masyarakat setempat
2. Tidak mencemari sumber air penduduk setempat
3. Tidak melakukan tindakan yang dapat menimbulkan erosi
4. Tidak menggangu tanaman dan satwa penduduk
5. Membatasi sedikit mungkin penggunaan kapur magnesium
6. Membatasi pemakaian pengaman bor dan setiap penggunaan bor harus dapat dipertanggungjawabkan
7. Tidak diperbolehkan menambahkan pengaman pada jalur yang sudah ada dengan tujuan untuk mengurangi tingkat kesulitan
8. Diperbolehkan mengabaikan pengaman yang ada pada jalur pemanjatan dengan tujuan meningkatkan tingkat kesulitan
9. Tidak melepas pengaman yang terpasang pada jalur pemanjatan
10. Jika jalur baru belum selesai dibuat, harus diberi tanda yang jelas
11. Jika jalur baru akan diselesaikan oleh orang lain harus seijin pembuat jalur pertama
12. Apabila ada pemanjat pada suatu jalur maka sebaiknya tidak ada pemanjat lain pada jalur tersebut.

Minat Remaja Rendah Pada Kegiatan Petualangan Bebas

Tanggal 22 Desember 2011, sehari menjelang peringatan Hari Ulang Tahun Reppala yang ke 25 berlangsung pelantikan anggota Reppala angkatan ke 25. Pelantikan untuk 5 orang yang terhitung sudah lolos seleksi akademik dan improve test tanggal 18 Desember 2011, ini terhitung yang paling sedikit dibanding angkatan sebelumnya. Sebagaimana prosedur standar yang diberlakukan di Reppala, bahwa setiap calon anggota harus mengikuti serangkaian tahapan mulai dari academic test, improve test dan pengisian form.
Dwi Purwanto selaku Pimpro kegiatan Recruitment anggota baru tahun 2011, sempat dibuat stress mengingat rendahnya animo kalangan muda terhadap minat kegiatan bertualang di alam bebas.

Minggu, 01 Januari 2012

Tips Mendaki Gunung (kiriman Yogas Ardiansyah)



Hampir semua organisasi yang menamakan dirinya sebagai pencinta alam mempunyai aktifitas mendaki gunung. Beruntunglah kita yang ada di Reppala ini, karena sejak resmi terdaftar sebagai anggota, kita dilatih mendaki gunung secara baik dan benar, tidak asal-asalan saja. Bahkan, sewaktu saya jadi junior 13 tahun yang lalu, ada “kuliah” khusus bernama Manajemen Pendakian Gunung. Alhamdulillah, ketika punya adik-adik junior, saya sempat kebagian tugas mengajar mata kuliah tersebut. Bukan karena apa-apa, sebab hanya itulah yang saya bisa. Meng-handle Baca Peta, jelas tidak mungkin. Wong saya yang paling rajin kesasar. Membahas Survival, semakin tidak mungkin. Wong diantara teman seangkatan, saya yang porsi makannya paling banyak.