Kamis, 14 November 2013

Info Gres : Kompetisi Musik JAZZ-HIJAU WALHI



Mampukah kita mencipta sebuah lagu, dengan menghayati dan meresapi keindahan Nusantara kita? Hutan hijau dimana-mana dengan ekosistem yang kehidupannya terjaga dengan baik yang hidup diatasnya. Hidup yang sehat dan segar, diatas tanah subur yang terpelihara dengan baik.
Terpelihara dengan baik,  bukan karena semata-mata kepedulian pemerintah. Karena nantinya, bakalan ada unsur-unsur politis yang dapat membayangi segenap keputusan atas kekayaan alam kita. Aha, tapi terpelihara karena kita adalah warga masyarakat yang peduli dengan sungguh-sungguh. Kepengen hidup bersahabat dengan alam sekitar kita,
bersahabat dan saling menghormati dengan alam raya semesta yang kita diami selama ini.
Karena toh, kita hidup diatasnya dan dihidupi olehnya. Kalau sudah begitu ceritanya, lalu siapa lagi yang harus peduli? Peduli dengan kelestarian kehidupan alam sekitar yang terjaga dan terpelihara, sehat dan segar, buat semua. Bahkan menjadi sebuah warisan yang mulia bagi generasi masa depan, yang notabene termasuk anak cucu kita sendiri.
Lantas menjadi lagu, yang sudah lengkap tersedia untuk dihidangkan bagi para penggemar musik? Lagu yang mampu menampilkan pesan untuk ikut peduli dalam memelihara alam raya semesta yang tetap baik. Baik dan bersahabat untuk kita hidup diatasnya. Dan, ini yang paling menarik dan menjadi tantangan serius, kemasan dalam musik Jazz!
Adalah WALHI yang telah berkomitmen untuk menjaga akan konsistensi kepedulian kita semua pada perwujudan, lingkungan hidup yang sehat untuk generasi masa depan. Dimulai dari waktu-waktu lalu, kemarin, hari ini, esok dan selanjutnya. Seterusnya, selama bumi tempat kita berpijak dan hidup diatasnya ini, eksis dan menyediakan dirinya untuk menjadi tempat kita bernafas. Hidup diatasnya.
Maka memang, bagaimana untuk menjaga keberlangsungan kepedulian tersebut. Paling mendasar tentu saja, senantiasa mengajak dan mengingatkan kita semua, untuk mencintai bumi dan seluruh kehidupan yang ada. Yang bersama-sama hidup diatasnya.
WALHI dalam setahun terakhir telah mengembangkan program “Promoting Ecosystem Carrying Capacity and Services Based on Local Knowledge”. Melalui program ini WLAHI bersama dengan IUCN-EA telah melaksanakan kegiatan dengan tujuan utama memastikan keselamatan sumber-sumber kehidupan dengan pendekatan daya dukung lingkungan, pelayanan ekosistem dan pengetahuan lokal.
Salah satu agenda penting dalam program ini adalah melakukan kampanye yaitu serangkaian kegiatan desiminasi informasi dalam rangka membangun opini publik. Hasil yang diharapkan adalah dukungan publik baik secara langsung yaitu terlibat dalam kegiatan yang dilaksanakan, maupun tidak langsung dengan menjadi kelompok yang meneruskan informasi yang telah disediakan.
Oleh sebab itu pentingnya menguatkan peran komunikasi WALHI terhadap publik dengan pendekatan kreatifitas dalam menyampaikan pesan-pesan kampanye dan advokasi yang telah dijalankan WALHI, agar perspektif lingkungan yang ditawarkan oleh WALHI semakin dapat dimengerti dan dipahami publik secara luas sebagai upaya solutif dalam pemulihan sumber-sumber kehidupan di Indonesia.
Sejauh ini WALHI telah berupaya maksimal, menjumpai dan melibatkan peran serta berbagai kelompok masyarakat. Menghampiri, berdialog, mengajak dan membangun rasa kepedulian itu. Sebuah upaya yang disadari, tak akan bakal memiliki batas waktu. Nah, kali ini, WALHI bermaksud menemui, kaum musik. Baik pelaku, praktisi hingga kalangan penggemar atau penikmatnya. Dalam hal ini karena WALHI menganggap seni musik adalah mengandung emosi yang mampu membahasakan pesan dalam bentuk sederhana kepada publik, sehingga akan dapat terbangun suatu bentuk koneksitas yang “akrab” secara masif. Sejauh ini, memang belumlah secara maksimal digunakan oleh WALHI.
Dan kenapa harus Jazz? WALHI memakai media musik, dan alasan memilih Jazz, ya kenapa tidak? Dikarenakan Jazz adalah salah satu bentuk musik yang belakangan menjadi akrab dan menjadi lebih dekat dengan publik penggemar musik, terutama di Indonesia. Jazz lantas menjadi seperti sebuah identitas gaya hidup yang memungkinkan berkembang dengan baik, makin baik malah, teristimewa dalam kurun waktu 5 hingga 6 atau 7 tahun terakhir ini.
Sejatinya, WALHI sendiri memberi apresiasi dan respect kepada seluruh jenis musik. Tentu saja kepada pelaku, dan tak lupa bagi para pencintanya. Jazz lantas dipilih sebagai sebuah starting-point. Titik mula dari bagaimana WALHI melibatkan lebih banyak anggota masyarakat atas kepedulian terhadap pemeliharaan dengan baik dan benar, dan bersama-sama, atas bumi dan segenap makhluk yang bergantung hidup dari menjejakkan kaki diatasnya.
NewsMusik anda ini, setelah melihat lebih jauh ke depan akan visi dan misi WALHI, memang lantas dengan sadar dan bersemangat bersedia mendukung sepenuhnya acara ini. Kami bersama-sama dengan WALHI bersinergi untuk mengelola, menjalankan selain sebelumnya menyempurnakan konsep dasar kegiatan ini. Sebuah Kompetisi Musik Jazz adalah menjadi dasarnya. Dengan memakai nama, Kompetisi Musik Jazz Hijau.
Jadinya adalah, WALHI beserta NewsMusik mengajak peran serta lebih jauh dan lebih dalam, para pelaku maupun praktisi musik Jazz, untuk ikut bersama-sama menggalang dan mendorong kepedulian lebih aktif masyarakat demi terwujudnya keselamatan lingkungan dengan fokus sentral pada model kelola lingkungan berbasis pengetahuan lokal serta mengutamakan daya dukung lingkungan dan pelayanan ekosistem.
Diyakini bahwa pergerakan lebih intens dengan peran aktif anggota masyarakat, akan memungkinkan terciptanya suatu bentuk sinergi yang sehat, yang tentu saja lantas akan menyehatkan upaya pemeliharaan atas bumi dan segenap kekayaan di dalamnya. Memang begitu adanya, kenapa tidak kita saja ikut secara langsung? Bukankah ini juga demi masa depan anak cucu kita sendiri di dalamnya?
Mengenai Kompetisi Musik JAZZ HIJAU yang diadakan oleh WALHI didukung oleh NewsMusik ini, nantinya akan berujung pada hasil akhir sebuah album rekaman Musik Jazz. Dimana akan ikut menyertakan pelaku musik Jazz sudah dikenal luas, dan aktif di panggung-panggung Jazz maupun rekaman Jazz selama ini.
Dan album rekaman tersebut akan menyediakan ruang bagi “temuan kreatif” lagu dalam Musik Jazz baru dari para peserta Kompetisi Musik JAZZ HIJAU ini. Untuk itu kami bersama-sama akan memilih 6 karya lagu-musik terbaik yang akan masuk di dalam album rekaman WALHI-JAZZ HIJAU tersebut.
Mengenai Jazz yang bagaimana yang “disyaratkan” untuk dapat mengikuti kompetisi ini, maka kami bersepakat membuka selebar-lebarnya bagi interpretasi publik yang ingin mengikutinya. Kami meyakini Jazz adalah juga salah satu music yang paling terbuka dalam menerima unsur-unsur musik lain. Itulah yang menyebabkan Jazz terasa tetap up-to-date, tidak stagnan, mempunyai potensi untuk tetap bertahan di segala generasi. Jazz terus hidup dan berkembang, “me-modernisasi-kan” bentuknya sendiri. Menyebabkan Jazz akhirnya memang dimainkan oleh siapapun, artinya generasi mudapun dapat ikut memainkannya.
Para peserta diharapkan mengirimkan rekaman dalam bentuk CD/DVD lagu dengan musik yang sudah lengkap. Rekamannya sendiri, harus sudah lengkap tuntas tahap mixing dan mastering. Setiap peserta, boleh saja mengirimkan karya dengan musik lengkapnya lebih dari satu. Dapat mengirimkan sebanyak-banyaknya, namun tetap harus diingat dalam bentuk rekaman “jadi”.
Adapun rekaman musik, bisa saja dilakukan dalam bentuk format band combo. Bigband, misalnya juga boleh. Format Trio juga boleh. Bahkan Duo sekalipun, diperbolehkan.
Adapun hal paling menarik , bahwa lagu dan musik Jazz yang menajdi peserta dapat berupa lagu dengan lirik/syair (dengan penyanyi) atau instrumental (tanpa penyanyi). Tapi kedua jenis peserta itu, apalagi terutama lagu instrumental, harus disertakan cerita mengenai maksud ataupun tujuan dari lagu tersebut yang terkait dengan lingkungan hidup. Memang wajib adanya, menyangkut akan kepedulian terhadap lingkungan hidup yang lebih baik, lebih indah, lebih sehat dan lebih segar. Dimana dimulai dari pribadi kita masing-masing, di kehidupan kita sendiri, tentu.
Karya lagu maupun musik harus orisinal milik sendiri. Dan untuk hal tersebut, para peserta wajib untuk menjaminkan atas orisinalitas karya lagu dan musik yang diikutsertakan.
Kami, WALHI dan NewsMusik, membuka pendaftaran pengiriman materi lagu mulai hari ini Rabu 6 November 2013 hingga penutupan (materi kami terima) pada selambat-lambatnya Sabtu, 14 Desember 2013. Pengumuman atas 6 karya lagu-musik Jazz peraih penghargaan terbaik, akan dilakukan pada hari Jumat 20 Desember di sebuah acara berbentuk workshop dan konser akrab JAZZ HIJAU di Jakarta.
Pada acara tersebut, juga akan dihadiri penyanyi dan penulis lagu sekaligus pemerhati masalah lingkungan hidup, Heleen Van Den Homberg dari Belanda. Aktifis lingkungan tersebut juga direncanakan akan menyumbang satu karya lagunya untuk materi album JAZZ HIJAU, dimana ia akan melakukan kolaborasi dengan para musisi Jazz Indonesia.
Tidak dipungut biaya apapun untuk pendaftarannya. Namun kami meminta peserta untuk dapat membuktikan kepeduliannya atas keberlangsungan kehidupan alam sekitarnya dengan baik. Dapat berupa penanaman satu pohon saja di lingkungan sekitar para peserta yang dirasakan perlu ditanami pohon tersebut. Cukup dengan foto atas kegiatan penanaman pohon tersebut dan tanda tangan dari wakil pihak setempat, dari tempat yang ditanami pohon. Simple dan kami rasa tak akan menyulitkan para peserta.
CD/DVD harap dikirimkan kepada kami, NewsMusik (Tuliskan Kompetisi Musik JAZZ-HIJAU di sudut kanan atas amplop): Taman Lestari Indah, Blok N 17-18, Jl. Lebak Bulus Raya, Jakarta 12440. Lalu, tunggu apa lagi? Berani untuk menjajal kemampuan anda dan teman-teman band atau group musik anda? Ikutilah Kompetisi JAZZ HIJAU ini. Kami tunggu…..

Tidak ada komentar: