Hutan adalah ekosistem yang sangat kaya. Sebanyak delapan persen 
permukaan bumi ditutupi oleh keberadaan hutan, hunian bagi 2/3 dari 
seluruh spesies tumbuhan dan binatang yang ada di dunia. Bahkan jutaan 
manusia bergantung kepada hutan untuk sumber makanan, air, obat-obatan 
dan kebutuhan dasar lainnya. Keberadaan hutan juga sangat penting untuk 
menjaga kestabilan iklim global, dan pola cuaca agar bumi ini tetap 
menyokong kehidupan yang layak bagi umat manusia. 
Indonesia diberkahi dengan keberadaan hutan tropis yang sangat luas dan 
memiliki nilai keragaman hayati yang luar biasa besar. Hutan merupakan 
rumah bagi berbagai flora dan fauna yang tak bisa dibandingkan dengan 
wilayah daratan lain yang luasnya sama. Bahkan saat ini, hampir setiap 
ekspedisi ekologi, dalam menjelajahi hutan tropis Indonesia, kembali 
dengan penemuan spesies baru. Indonesia merupakan negara dengan luas 
hutan tropis dan keanekaragaman hayati terbesar kedua di dunia setelah 
Brazil. Di Indonesia terdapat 10% spesies tanaman, 12% spesies mamalia, 
16% spesies reptilia dan amfibi , dan 17% dari spesies burung yang ada 
di seluruh dunia. Bahkan sejumlah spesies tersebut bersifat endemik , 
yaitu hanya terdapat di Indonesia dan tidak ditemukan ditempat lain, 
seperti burung cendrawasih di Papua, bekantan di Kalimantan, anoa di 
Sulawesi dan lain-lain.
Selain menjadi surga bagi satwa liar dan spesies tanaman, hutan juga 
merupakan sumber penghidupan bagi masyarakat yang tinggal di didalam dan
 sekitar hutan. Puluhan juta masyarakat Indonesia menggantungkan 
hidupnya secara langsung pada hasil hutan, untuk memenuhi kebutuhan 
sehari-hari, atau bekerja di bidang perekonomian pada sektor pengolahan 
kayu. Sebagian dari mereka bahkan mempercayai beberapa jenis satwa 
langka seperti harimau dan orangutan adalah kerabat dekat yang harus 
dihormati. Mereka memegang teguh adat istiadat yang diturunkan dari 
leluhur mereka, beratus-ratus tahun lamanya. Mereka hidup damai 
berdampingan dengan satwa liar, bersinergi dengan alam.
Tahukah Anda? Sekitar 72% hutan Indonesia sudah rusak parah atau 
bahkan hilang akibat perluasan industri dan pembalakan liar.  Bahkan 
Indonesia pernah menjadi peringkat nomor satu di dunia untuklaju 
kerusakan hutan tercepat, yang tercatat di World Guinness Book of 
Records. Kementerian Kehutanan di tahun 2011 mengeluarkan data bahwa 
sekitar 1.2 juta hektar hutan Indonesia hilang setiap tahunnya, hampir 5
 kali lipat luas Negara Singapura.
 Secara garis besar ada empat macam industri yang memanfaatkan kawasan 
hutan yaitu hutan tanaman industri untuk pulp dan kertas , hak 
pengusahaan hutan, kelapa sawit, dan tambang. Selain tambang, industri 
yang lain mengubah hutan menjadi perkebunan. Menurut Laporan Dewan 
Nasional Perubahan Iklim tahun 2010, paling tidak industri pulp dan 
kertas bersama industri kelapa sawit akan menyumbang sekitar 50% dari 
estimasi deforestasi sebesar 28 juta hektar hingga tahun 2030. 
Sejak awal tahun 90-an, industri-industri tersebut gencar melakukan 
ekspansi ke wilayah hutan yang masih asli. Mengakibatkan satwa liar 
kehilangan habitat, tak jarang dari mereka bahkan mati, tak bisa 
bertahan hidup karena perubahan rumah mereka yang sangat drastis. Saat 
Indonesia kehilangan hutan, ada beberapa konsekuensi yang harus 
ditanggung, diantaranya yaitu kehilangan flora dan fauna, kehilangan 
cadangan karbon, kehilangan sumber oksigen, serta kehilangan sumber 
penghidupan. Bahkan bagi sebagian besar masyarakat Indonesia, hutan 
merupakan inspirasi budaya, kehilangan hutan akan berdampak kepada 
hilangnya sumber-sumber inspirasi.
Saat ini hutan kita tidak lagi bisa menunggu, hutan butuh bantuan 
kita agar  generasi kita ke depan bisa menyaksikan keindahan hutan 
Indonesia. Tidak banyak yang tersisa, hutan Sumatera sudah lama 
dieksploitasi sehingga yang tersisa seperti pulau-pulau kecil di tengah 
lautan perkebunan sawit dan tanaman akasia. Hutan Kalimantan sedang 
dieksploitasi  secara besar-besaran, seakan-akan menunggu nasib sama 
dengan hutan di Jawa dan Sumatera. Para pemodal dan pengusaha sedang 
berebut lahan untuk mengeksploitasi hutan di Pulau Papua.
Saya berkesempatan mengunjungi kawasan hutan yang masih tersisa di 
Sumatera maupun Kalimantan beberapa tahun lalu. Saya merasa beruntung, 
hidup di wilayah Indonesia dengan kekayaan hayati yang begitu melimpah 
ruah. Saya juga beruntung masih bisa menyaksikan keindahan-keindahan 
yang disajikan oleh sebuah ekosistem bernama hutan. Namun, mengingat 
begitu banyak ancaman yang menghampiri keelokan hutan di Indonesia, saya
 khawatir apakah generasi mendatang masih bisa menyaksikan keindahan 
tersebut?
http://www.greenpeace.org/seasia/id/blog/100-indonesia-untuk-melindungi-keindahan-huta/blog/39019/?utm_source=SilverpopMailing&utm_medium=email&utm_campaign=Keindahan%20Hutan%20Nusantara%20%281%29&utm_content=





Tidak ada komentar:
Posting Komentar