Senin, 03 Februari 2014

Tokoh Petualang Sejati



Edmund Hillary: The Ascent of Everest
Lahir 20 Juli 1919 dan meninggal 11 Januari 2008. Seorang peternak lebah yang sangat tertarik dengan pendakian gunung. Mulai dari gunung-gunung di New Zealand, Alpen, dan akhirnya di Himalaya, dimana ia mendaki sebelas puncak berbeda di atas 8000 m. Ketika banyak ekspedisi menuju Puncak Himalaya menemui kegagalan, akhirnya pada tahun 1952, saat anggota lain terpaksa turun karena lelah di ketinggian, Hillary dan Tenzing Norgay, seorang sherpa asli Nepal berhasil mencapai Puncak Tertinggi dunia 8848 m, pada pukul 11.30 pagi tanggal 29 Mei.  Ia menjadi terkenal dan diangkat sebagai Ksatria oleh Ratu Elizabeth II.
Sesudahnya ia melanjutkan penjelajahan di Antartika, dan semakin memberi perhatian kepada kesejahteraan masyarakat Nepal. Ia mendirikan klinik-klinik kesehatan, rumah sakit dan 17 sekolah. Ketika Nepal menjadi ramai dengan turis dan para pendaki, kelestarian lingkungan dan hutan semakin terancam.

Edmund Hillary menjadi prihatin dan membujuk Pemerintah Nepal untuk menjadikan Everest sebagai Taman Nasional. Ia menerbitkan buku-bukunya: The Ascent of Everest, Nothing Venture, Nothing Win pada tahun 1975. Kemudian, From The Ocean to the Sky, hasil perjalanannya menyusuri sungai Gangga dari muara hingga ke sumbernya di Himalaya. Walau kehilangan istri dan anak perempuannya dalam kecelakaan pesawat, ia tetap terlibat dalam isu lingkungan dan bekerja bagi kesejahteraan masyarakat Nepal.




Soe Hok Gie: Kritis Bersemangat Bebas
Aktifis demonstran, pemikir, penulis yang meninggal di Puncak Gunung Semeru (3676 mdpl) pada tanggal 16 Desember 1969. Ia meninggal pada umur 27 tahun kurang sehari. Ia adalah sosok yang independen, kritis, dan bersemangat bebas. Ia mencintai gunung, dan mencurahkan banyak waktunya untuk menyepi dan mendaki gunung. Sebagai mahasiswa, ia aktif menulis dan mengkritik pemerintahan orde lama. Ketika lulus, ia sempat terlibat dalam politik, namun kemudian memilih untuk tetap independen dan menyalurkan diri kepada hobinya mendaki gunung dan pergi ke alam liar. Di alam liar lah ia merasakan diri sebagai sosok yang bebas dan independen. Ia menginspirasi banyak orang muda untuk selalu idealis, kritis, dan bersemangat bebas. Buku hariannya kelak akan dijadikan buku dengan judul Catatan Seorang Demonstran. Skripsi Sarjana Muda-nya juga diterbitkan menjadi Di Bawah Lentera Merah. Sebelumnya Skripsi S1 nya dijadikan buku dengan judul Orang-Orang di Persimpangan Kiri Jalan.



Reinhold Messner: Pendaki Terhebat Sepanjang Masa
Lahir 17 September 1944. Pendaki gunung dan penjelajah dari Italia. Ia dikenal sebagai pendaki terbesar sepanjang masa. Ia tercatat sebagai pendaki solo ke Puncak Everest tanpa oksigen dan pendaki pertama yang mendaki 14 puncak tertinggi di atas 8000 mdpl. Ia sudah mulai mendaki gunung sejak usia 5 tahun. Umur 20 an sudah termasuk diantara para pendaki hebat di Eropa. Ia pendukung gaya pendakian alpine style di Himalaya (perlengkapan minimal dan bantuan luar yang minimal juga). Ia juga tercatat untuk rekor pendakian cepat di Eiger North Wall dan juga Everest. Ia melakukan hal mustahil yang akan mengubah pandangan dunia pendakian, yakni dengan mendaki solo dan tanpa oksigen. Selain pendakian, ia juga menjelajahi antartika dengan ski. Ia menulis banyak buku mengenai pengalamannya. The Dark Glow of the Mountains merupakan film yang bercerita tentang dirinya. Ia terlibat dalam bisnis berkaitan dengan keahliannya dalam pendakian gunung. Pada tahun 1999-2004, ia masuk menjadi anggota Parlemen Eropa dari Green Party Italia . Tahun 2004 ia menjelajah Gurun Gobi sejauh 2000 km. Saat ini ia fokus mengurus Messner Mountain Museumyang ia dirikan.

The fourteen 8,000+ peaks 1970: Nanga Parbat (8125 m) 1972: Manaslu (8156 m) 1975: Gasherbrum I (Puncak Tersembunyi) (8068 m) 1977: Dhaulagiri (8167 m) 1978: Mount Everest (8848 m) (Pendakian pertama tanpa bantuan oksigen), Nanga Parbat (8125 m) (Pendakian sendiri di atas 8000) 1979: K2 (8611 m) 1980: Mount Everest (8848 m) (Orang pertam yang mendaki tanpa bantuan oksigen) 1981: Shisha Pangma (8012 m) 1982: Kanchenjunga (8598 m), Gasherbrum II (8035 m), Broad Peak (8048 m), Cho Oyu (8201 m – pendakian puncak selama musim dingin mengalami kegagalan) 1983: Cho Oyu (8201 m) 1984: Gasherbrum I (8068 m) and Gasherbrum II (8035 m) satu kali pendakian tanpa kembali ke basecamp 1985: Annapurna (8091 m), Dhaulagiri (8167 m) 1986: Makalu (8485 m), Lhotse (8516 m)

Tidak ada komentar: