Rabu, 15 Januari 2014

Apa itu Bencana Alam ?


Berikut ini adalah pengetahuan standar yang harus diketahui para provider maupun relawan yang menggeluti upaya penanganan bencana. Informasi dasar ini  wajib diketahui mengingat frekuensi terjadinya bencana dari waktu ke waktu makin meningkat. Apabila diinventarisasi, maka variasi bentuk bencana pada dewasa ini menjadi makin kompleks, dari mulai banjir pada musim hujan yang terjadi di seluruh wilayah Indonesia, tanah longsor , gempa bumi, erupsi gunung berapi, karamnya kapal diperairan wilayah Indonesia, sampai dengan bencana kebakaran yang marak terjadi pada musim kemarau.
Menyikapi tingginya kasus bencana alam yang terjadi seringkali ditandai dengan keterlambatan penanganan maupun kurang pasnya penanganan pasca bencana. Sekalipun disadari bersama bahwa datangnya bencana sama sekali tidak bisa diprediksi maupun diperhitungkan.  Dengan begitu tidak perlu lagi muncul saling tuding siapa salah dalam penanganan bencana. Untuk itu perlu dishare informasi ini sebagai pegangan pengetahuan utamanya bagi siapa saja bisa membantu menangani bencana sehingga tidak makin berkepanjangan.

Pengertian Bencana:
          Peristiwa atau rangkaian peristiwa yang mengancam dan mengganggu kehidupan dan penghidupan masyarakat
          Disebabkan oleh faktor alam dan atau faktor non alam maupun faktor manusia
          Disebabkan oleh faktor alam dan atau faktor non alam maupun faktor manusia.
          Mengakibatkan timbulnya korban jiwa, kerusakan lingkungan, kerusakan harta benda, dan dampak psikologis.
          Diluar kemampuan masyarakat dengan segala sumberdayanya

DAMPAK BENCANA
         Kerusakan fisik
         Reaksi stres & trauma
         Acute Stress Disorder
         Post Traumatic Stress Disorder  ( PTSD )

YANG TERKENA BENCANA
Ø  Primary  Victim: Survivor  / penyintas  à mereka yang langsung mengalami dan berhasil selamat melalui peristiwa bencana
Ø  Secondary Victims : keluarga / orang terdekat dari  primary victims
Ø  Tertiary Victims : orang-orang yang karena pekerjaannya atau secara sukarela berhubungan langsung dengan penanganan dampak bencana
Ø  Quarternary Victims : anggota masyarakat  umum, diluar area bencana yang peduli

Permasalahan dapat meliputi:
Ø  Masalah fisiologis
Ø  Emosi
Ø  Kognisi
Ø  Relasi


Dampak psikologis dari bencana
         Extreme peritraumatic stress reactions (< 2 hari)
         Acute stress disorder ( 2 hari – 4 minggu)
         Post-traumatic stress disorder/ PTSD ( >1 bulan )

Extreme peritraumatic stress reactions (< 2 hari )
Ø  Symptom – symptom yang muncul segera setelah bencana, a.l:
Ø  Dissosiasi (depersonalisasi, derelisasi, amnesia)
Ø  Menghindar (menarik diri dari situasi sosial)
Ø  Kecemasan (cemas berlebihan, nervous, gugup, merasa tidak berdaya)
Ø  Intrusive re-experiencing (flashback, mimpi buruk)

Acute stress disorder  ( 2 hari – 4 minggu)
         Individu mengalami peristiwa traumatik yang mengancam jiwa diri sendiri maupun orang lain, atau menimbulkan kengerian luar biasa bagi dirinya (horor)
         Peningkatan keterbangkitan psikologis, misalnya: kewaspadaan tinggi, mudah kaget, sulit konsentrasi, sulit tidur, mudah tersinggung, gelisah
         Gangguan efektifitas diri diarea sosial dan pekerjaan

Post-traumatic stress disorder
 ( >1 bulan )
         Gangguan ini muncul akibat suatu peristiwa hebat yang mengejutkan, bahkan sering tidak terduga dan akibatnya pun tidak tertahankan oleh orang yang mengalaminya.
         Terulangnya bayangan mental akibat peristiwa traumatik yang pernah dialami.
         Ketidak berdayaan/ ke-”tumpul”an emosional dan “menarik diri”
         Terlalu siaga/ waspada yang disertai ketergugahan/ keterbangkitan secara kronis
         Terjadi gangguan yang menyebabkan kegagalan untuk berfungsi secara efektif dalam kehidupan sosial (pekerjaan, rumah tangga, pendidikan, dll)

Reaksi stres terhadap bencana:
         Berbagai masalah psikologis yang mungkin akan dialami seseorang setelah mengalami peristiwa traumatis
         Reaksi – reaksi normal dan wajar (normal stress reaction) yang biasa ditampilkan/ dialami seseorang beberapa saat setelah mengalami peristiwa traumatis:
         Reaksi fisik:
         Tegang
         Cepat lelah
         Sulit tidur
         Nyeri pada tubuh/ kepala
         Mudah terkejut
         Jantung berdebar-debar
         Mual-mual dan pusing
         Selera makan menurun
         Gairah seksual menurun

         Reaksi emosional:
          Shock
          Takut
          Marah, Berduka/ sedih
          Merasa bersalah (karena selamat, karena sampai terluka)
          Tidak berdaya
          Tidak dapat merasakan  apapun (tidak dapat merasakan kasih sayang, kehilangan minat melakukan kegiatan yang sebelumnya disukai)
          Depresi (sedih yang mendalam, banyak menangis, kehilangan tujuan hidup, ingin mati, menyakiti diri)

         Reaksi kognitif
          Kebingungan, ragu – ragu
          Kehilangan orientasi
          Sulit membuat keputusan
          Khawatir
          Tidak dapat konsentrasi
          Lupa
          Mengingat kembali pengalaman traumatis tersebut (mimpi buruk, flashback)
          Tempat, waktu, bau, suara tertentu yang mengingatkan pada peristiwa traumatis tersebut.

         Reaksi spiritual:
          Kehilangan iman terhadap Tuhan
          Percaya bahwa ia dikutuk Tuhan
          Menunjukkan sinisme terhadap agama
          Kehilangan makna hidup

         Reaksi interpersonal:
          Sulit mempercayai orang lain
          Mudah terganggu / teriritasi
          Tidak  sabar
          Mudah terlibat konflik
          Menarik diri, menjauhi orang lain
          Merasa ditolak/ ditinggalkan

Faktor pendukung dan penghambat pulihnya seseorang dari trauma
         Ciri pribadi
          Memiliki keterampilan bantu diri (self care)
          Ada tidaknya pengalaman trauma di masa lalu
          Usia saat terjadinya trauma
          Pandangan terhadap kejadian traumatis yang dialami
         Dukungan sosial
          Dukungan dari keluarga dan masyarakat
          Hubungan interpersonal yang dimiliki
         Kejadian traumatis itu sendiri
          Berapa lama kejadian tersebut berlangsung/ dialami

Tidak ada komentar: