Gema Gerakan Bersih Sungai Pamotan (GBSP) masih
bisa dirasakan, terbukti dari dukungan masyarakat Pamotan yang menyikapi secara
positif terhadap kegiatan sapu sampah sungai yang sudah dirintis sejak 22
desember 2013 lalu. Untuk kali yang
kesekian Reppala memotori lagi aksi bersih sampah sungai
Pamotan dengan mengusung tema : “ Melalui pendidikan Cinta lingkungan membangun kepedulian generasi muda terhadap lingkungan “. Event yang digelar tanggal 1 juni 2014 termasuk cukup sukses mengingat partisipasi kegiatan didominasi dari kalangan pelajar. Jumlah partisipasi yang lebih banyak kali ini bila dibandingkan dengan event sebelumnya, sesungguhnya dipengaruhi dari animo yang makin kuat terhadap target dari Gerakan Bersih Sungai Pamotan.
Pamotan dengan mengusung tema : “ Melalui pendidikan Cinta lingkungan membangun kepedulian generasi muda terhadap lingkungan “. Event yang digelar tanggal 1 juni 2014 termasuk cukup sukses mengingat partisipasi kegiatan didominasi dari kalangan pelajar. Jumlah partisipasi yang lebih banyak kali ini bila dibandingkan dengan event sebelumnya, sesungguhnya dipengaruhi dari animo yang makin kuat terhadap target dari Gerakan Bersih Sungai Pamotan.
Secara teknis, aksi bersih sungai diawali dengan apel peserta di Mapolsek Pamotan
yang dipenuhi peserta yang berasal dari pelajar SMPN Pamotan, remaja Pondok
Pesantren, SMK Muhammadiyah Pamotan, SMU Pamotan, perangkat desa Pamotan, guru
pendamping dan anggota Reppala. Anggota masyarakat sekitar bantaran sungai yang
mestinya hadir sengaja tidak mengikuti apel, mereka memilih terjun langsung ke
sungai di sekitar tempat tinggal mereka.
Pada kesempatan itu Aiptu Parman selaku Pembina Apel menegaskan
dukungannya terhadap Aksi Bersih Sampah Sungai yang dipelopori Reppala sekaligus
berharap kegiatan serupa bisa berkelanjutan dalam berbagai bentuk dengan tujuan
akhir terbangunnya kesadaran masyarakat sekitar sungai untuk tidaK membuang
sampah di sungai.
Yang unik dari aksi bersih sampah (1/6/2014), umumnya
peserta ragu untuk turun ke sungai begitu melihat kondisi sungai kotor oleh
sampah plastik. Dengan sedikit motivasi terhadap mereka akhirnya peserta satu
demi satu bersedia turun ke sungai sekaligus berkotor kotor dengan sampah sungai. Namun begitu peserta yang kebanyakan
pelajar justru menikmati momentum tersebut sebagai sarana bermain air.
Maklum beberapa peserta yang berasal
dari berbagai daerah yang kebetulan
tidak ada sungai justru memanfaatkan juga sebagai sarana bermain air sambil mengais sampah plastik
sepanjang sungai. Beberapa dari peserta ada juga yang kurang beruntung karena
harus berurusan dengan duri dan pecahan kaca yang ditemui sepanjang sungai, sehingga
harus luka gores di kaki dan tangan.
Untuk keberlangsungan kegiatan dalam Gerakan Bersih
Sungai Pamotan, masih menyisakan agenda kegiatan yang meliputi sapu bersih
sampah sungai yang berhulu di Modal Pamotan yang berakhir di perbatasan Pamotan
dengan Sidorejo. Agenda yang satu ini terhitung cukup berat mengingat sungai
yang membelah desa Pamotan yang bentang lebar sungai sepanjang 15 meter dengan
alur sungai sepanjang 3,5 Km tersebut
termasuk sungai yang sama sekali belum pernah dibersihkan sama sekali, sehingga
bisa dibayangkan akan banyak ditemui sampah. Untuk itu agenda sapu sampah
memerlukan pengerahan tenaga yang ekstra banyak untuk menuntaskan target menjadikan
sungai Pamotan bersih dari sampah. Semoga.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar