Ada banyak hal yang bisa
dipelajari dalam Reppala, termasuk hal-hal yang sama sekali tidak ada dalam
organisasi pencinta alam lainnya. Di Rembang, sebagai daerah yang termasuk
miskin dan agak ndesa di propinsi Jawa Tengah, memang banyak organisasi pencinta
alam. Di setiap kecamatan atau bahkan setiap SMA, bisa jadi ada organisasi
pencinta alam-nya. Namun sebagian besar masih mengidentikkan pencinta alam
dengan naik gunung, berpetualang di alam terbuka dan kegiatan mblarak-mblarak
sejenis lainnya. Hanya sedikit beberapa diantaranya yang ter-educated dengan
misalnya pemahaman tentang konservasi sumber daya alam, kesehatan reproduksi
remaja dan keluarga berencana, administrasi dan jurnalistik, atau hal-hal
teknis yang sangat “canggih”, misalnya mountainering sekaligus praktek beragam
metodenya, speleologi, atau survival. Atau, kalau ada yang berminat, bisa juga
belajar bikin orang yang suka buang air sembarangan menjadi mules semalaman.
Bahkan bisa juga menangkap “tuyul”. Yang pernah belajar hal terakhir ini jangan
tertawa. Atau anda bahkan pernah menjadi tuyulnya?
Kamis, 03 Oktober 2013
Laut Indonesia dalam Krisis (Kiriman Greenpeace)
Kekayaan Laut Indonesia
Dengan 17.504 pulau, Indonesia adalah
negara kepulauan terbesar di dunia1. Garis pantainya mencapai
95.181 kilometer persegi, terpanjang di dunia
setelah Kanada, Amerika Serikat dan Rusia. Enam puluh lima
persen dari
total 467 kabupaten/kota yang ada di Indonesia berada di pesisir2. Pada 2010 populasi penduduk
Indonesia mencapai lebih dari 237 juta orang3, dimana lebih
dari 80% hidup
di kawasan pesisir4.
Kepulauan Indonesia terbentang antara terumbu karang di Indonesia mencapai 50.875 kilometer persegi5, atau sekitar 18% dari total kawasan terumbu karang dunia.
Sebagian besar terumbu karang ini berlokasi di bagian timur Indonesia, di
wilayah yang lazim
disebut segitiga karang (coral
triangle).
Langganan:
Postingan (Atom)