Pasca Kejurda Panjat Tebing Kelompok umur
tahun 2011 tanggal 17 – 20 Nopember 2011 lalu menuai banyak hikmah khususnya
berkait dengan pembinaan prestasi atlet. Sebagaimana diberitakan sebelumnya
bahwa Pengcab FPTI Rembang yang hanya mengirim 5 atlet, ternyata mampu berbuat
lebih, ketimbang diposisikan sebagai tim underdog pada event tersebut. Dari
event itu pula sempat melambungkan nama Ahmad Labib, pemanjat cilik dari
Reppala yang bisa menggondol 1 perak untuk nomor Speed Spider Kid C dan 1
perunggu pada nomor lead d Spider Kid C.
Event ini sedianya menjadi ticket yang mengantarkan pemanjat cilik ini untuk event yang lebih bergengsi yaitu di Kejurnas Panjat Tebing Kelompok umur 2011. Turnamen yang merupakan moment tertinggi untuk pemanjat dinding di Indonesia tersebut bakal digelar tanggal 15 – 18 Desember 2011 di Gelanggang Mahasiswa Soemantri Brojonegoro, Jl. HR Rasuna Said, Jakarta.
Event ini sedianya menjadi ticket yang mengantarkan pemanjat cilik ini untuk event yang lebih bergengsi yaitu di Kejurnas Panjat Tebing Kelompok umur 2011. Turnamen yang merupakan moment tertinggi untuk pemanjat dinding di Indonesia tersebut bakal digelar tanggal 15 – 18 Desember 2011 di Gelanggang Mahasiswa Soemantri Brojonegoro, Jl. HR Rasuna Said, Jakarta.
Konfirmasi dari Anjasmara Adhi Kusuma selaku
Manager Team Pengda FPTI Jawa Tengah juga menyebut bahwa kuota atlet yang
mewakili Jawa Tengah pada Kejurnas tersebut adalah atlet yang memenangi seri
Kejurda Kelompok umur pada peringkat 1 dan 2 untuk semua nomor pada Kejurda
Kelompok Umur Pengda FPTI Jateng 2011, kecuali bagi atlet yang secara bersamaan
sudah masuk dalam daftar atlet Pra PON
Jateng. Termasuk Ahmad Labib dari Pengcab FPTI Rembang, mestinya cukup
berbangga bisa terjun dalam event bertaraf nasional. Hanya sayangnya
keberangkatan Labib, terpaksa harus batal karena beberapa kendala teknis, yaitu
tidak adanya ijin/ permit dari orang tua yang karena berbagai alasan. Kepastian
batalnya keberangkatan Ahmad Labib sendiri dikonfirmasi dari Dwi Martopo selaku
Ketua Pengcab FPTI Rembang, membenarkan dan sudah dikomunikasikan dengan Pengda
FPTI Jateng.
Gagalnya Labib sebagai satu satunya atlet dari
Kabupaten Rembang pada event besar di Jakarta itu sungguh sangat disayangkan.
Kesempatan mengukir prestasi dan membuat nama harum daerah menjadi kandas, paling
tidak demikian yang disampaikan Anang Prianto, pemandu bakat atlet panjat
tebing dari Rembang. Selain dari itu keprihatinan menjadi makin kuat, di tengah
sedang semangatnya penggalakan prestasi dan pembinaan generasi muda menjadi
mentah seakan tidak pernah diupayakan.Kedepan mungkin perlu dipilihkan pendekatan yang lebih
bersifat persuasif dalam pembinaan prestasi sebagai counter terhadap rumor yang
masih berkembang di masyarakat, bahwa olah raga untuk anak tidak lebih dari
sekedar pengisi waktu luang saja. Sementara dalam UU No. 3 Tahun 2005 tentang Sistem
Kelolahragaan Nasional dengan tegas menyebut Kewajiban Masyarakat khususnya para orang tua wajib mengarahkan,
membimbing, membantu dan mengawasi serta memperoleh informasi tentang
perkembangan keolahragaan anaknya. Orang tua berkewajiban memberikan dorongan
kepada anaknya untuk aktif berpartisipasi dalam olah raga.
2 komentar:
saya sbagai kluarga jg mintak maaf,,,
emang benar pihak kluarga tidak mengijin kan m,labib untuk melanjut kan perlombaan d jakarta waktu itu,,
dan namanx orang tua jg pasti ada rasa khawatir ,soalnx dr pihak kluarga tidak ada yg boleh untuk ikut mendampingi saudara m,labib...
pa lg m,labib itu jg msih anak2,ortu takut akan kesehatanya,
pa lagi waktu pulang dr perlombaan dr smarang.m,labib mengalami drop beberapa hari,dan tu lah alasan kluarga tdak stuju,,..
trimakasi
Tidak ada kata terlambat untuk berprestasi, untuk Labib juga tidak ada kata terlambat. Mari dimulai babak lagi, siapa tahu Labib masih ada luck sehingga mampu berprestasi...... lebih baik lagi. Jujur saja , kami berharap akan ada atlet go internasional yang berasal dari Rembang.
Posting Komentar