Kamis, 14 November 2013

Jadilah Pendaki Gunung Yang Bijaksana

Jadilah pendaki gunung yang bijaksana dalam berperilaku terhadap alam dan sesama. Sebuah hal yang sulit kita temui pada era sekarang ini, karena terlampau banyak pendaki gunung yang berkegiatan di alam terbuka karena hanya ingin di anggap pecinta alam. Hanya itu saja? Nama itu saja?

Pecinta alam atau siapa saja

Info Gres : Kompetisi Musik JAZZ-HIJAU WALHI



Mampukah kita mencipta sebuah lagu, dengan menghayati dan meresapi keindahan Nusantara kita? Hutan hijau dimana-mana dengan ekosistem yang kehidupannya terjaga dengan baik yang hidup diatasnya. Hidup yang sehat dan segar, diatas tanah subur yang terpelihara dengan baik.
Terpelihara dengan baik,  bukan karena semata-mata kepedulian pemerintah. Karena nantinya, bakalan ada unsur-unsur politis yang dapat membayangi segenap keputusan atas kekayaan alam kita. Aha, tapi terpelihara karena kita adalah warga masyarakat yang peduli dengan sungguh-sungguh. Kepengen hidup bersahabat dengan alam sekitar kita,

Jumat, 08 November 2013

• Asia Pulp and Paper: Dari konfrontasi ke Kerjasama

Blog ditulis oleh Bustar Maitar - 29 Oktober, 2013 di 11:05 komentar
Saya biasanya tidak ingin berbicara terlalu cepat, namun rasanya risiko bahwa Asia Pulp and Paper (APP) akan mengingkari janji nol deforestasinya semakin berkurang setiap bulan. Mengingkari janji yang diikrarkan secara meluas kepada pembelinya dapat merupakan bunuh diri secara komersial.

Sekarang adalah saat yang bagus bagi kami untuk mengeluarkan laporan perkembangan, yakni menyoroti apa saja yang sudah dilakukan secara baik oleh APP dan di mana masih kurang dan perlu ditingkatkan. Salinan laporan ini telah disampaikan ke APP akhir pekan lalu.

Rabu, 06 November 2013

Izin Untuk Memusnahkan

Bagaimana deforestasi dari perkebunan kelapa sawit mendorong harimau Sumatera menuju kepunahan.
Pada halaman ini
Laporan - 22 Oktober, 2013
Saat ini hanya sekitar 400 ekor harimau diperkirakan tersisa di hutan-hutan hujan Sumatra – yang berkurang secara pesat – seperempat juta hektar tiap tahunnya. Ekspansi perkebunan kelapa sawit dan kayu pulp/HTI (Hutan Tanaman Industri) adalah penyebab hampir dua pertiga kerusakan habitat harimau dalam kurun waktu antara 2009 sampai 2011, periode paling akhir dimana data resmi pemerintah Indonesia tersedia. Kerusakan semacam ini memfragmentasi wilayah besar hutan ruang hidup harimau untuk berburu.